Good Girls Gone Bad

Namaku Julia, sekarang aku berbaring di rumah sakit tanpa sadar dan aku tidak ingat apa apa pada hari sebelumnya, aku tidak bisa membuka mataku seperti dulu, aku hanya bisa mendengar alat pendeteksi detak jantung dan dokter berkata kepada orang tuaku "anak kalian di seluruh bagian wajahnya terbakar sehingga beberapa panca indranya tidak berfungsi", aku kaget dan mengingat kejadian apa yang sedang menimpaku kemarin. Sebelum aku mengingat ingat kejadian ku kemarin aku ingin menanyakan kepada diriku sendiri dengan pertanyaan siapa diriku sebenarnya?. Dulu menurut pandangan orang - orang aku sangat cantik sehingga menjadi pusat perhatian dalam lingkunganku tetapi aku tidak merasa cantik pada awalnya tetapi sesuatu merubah kehidupanku selamanya sampai aku seperti ini.

Ceritaku dimulai saat aku menduduki bangku SD, SD ku ini sangat religius yaitu selalu mengedepankan agama dan dikhususkan untuk perempuan saja, aku belajar banyak sekali tentang agama, aku bahkan menjadi ahli, aku terkenal baik dan dermawan di sekolah ku ini karena orang tua ku bekerja sebagai pengusaha yang sukses sehingga aku tidak pernah kekurangan yang namanya harta, aku saat SD sangat kuper, aku hanya bermain dengan teman temanku yang berada di lingkungan rumah saja sehingga aku tidak tahu apa yang berada di luar lingkungan rumahku  dan SDku. Tiba saat kelulusan SD aku mendapatkan nilai yang bagus sehingga aku bisa masuk SMP favorit yang sudah lama aku banggakan.

Pada saat pertama kali aku masuk SMP yang aku banggakan, aku sangat takut terhadap lingkungan yang baru ini karena ada lelaki di SMP ku ini sehingga aku tidak biasa bersama mereka. Lama kelamaan aku terbiasa dengan lingkungan ini dan mendapatkan banyak teman. aku menjadi pusat perhatian lelaki saat itu, aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan terhadap aku, aku merasa tidak nyaman dilihat oleh banyak lelaki. Pada saat semester 2 ada seorang lelaki yang mendekatiku bernama raihan, pertamanya aku tidak nyaman dengan keberadaan dia tetapi lama kelamaan aku sadar bahwa dia sangat baik kepadaku, tiba tiba ada sesuatu perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya dalam hidupku, aku dan raihan lama kelamaan saling mempunyai perasaan satu sama lain sampai raihan menyatakannya perasaannya kepadaku dengan membawa bunga kesukaanku, saat itu adalah moment paling bahagia dalam hidupku dan aku menerima dia, raihan memberitahuku bahwa aku dan dia berada pada status pacaran, aku bingung apa pacaran itu?.aku benar benar tidak tahu pacaran itu karena di SD ku tidak ada yang berpacaran ataupun membahas kata pacaran, Raihan memberitahuku bahwa pacaran itu seperti melakukan layaknya suami istri, aku percaya kepada dia

Aku dan raihan melakukan layaknya sepasang suami istri di sekolah, beberapa bulan hubungan ku dan raihan berjalan lancar tetapi sesuatu ada yang tidak beres, ada anak perempuan baru yang merupakan pindahan dari smp lain bernama Elita yang sangat cantik sehingga raihan mulai mendekati dia dan menjauhi aku, pada bulan ke 7 tiba tiba saat aku dan raihan saling smsan, raihan berkata padaku ingin memutuskan hubungan pacaran denganku, aku sangat kaget dan sedih, aku menangis kehilangan dia, aku merasa kesepian yang amat sangat dan sampai aku berusaha ingin bunuh diri. tiba tiba dalam pikiranku bahwa aku harus membalas dendam kepada laki laki yang sering mempermainkan wanita layaknya mainan. Sejak saat itu aku merubah penampilanku dan perilaku ku, aku sekarang memakai make up yang mahal dalam seluruh wajahku dan parfum yang sangat harum, aku kaget dengan penampilan ku, aku lebih cantik dari sebelumnya sehingga banyak lelaki yang mendekati ku.

Sejak aku berubah banyak sekali lelaki yang memperhatikan aku dan akhirnya mendekatiku. Aku sedikit terganggu oleh mereka yang mendekatiku bahkan sampai ada yang menyatakan cintanya padaku tetapi aku terima dengan mentah mentah, setelah ku terima cintanya tidak lama aku putuskan cintanya, itulah caraku untuk memanfaatkan kecantikan ku untuk mempermainkan para lelaki. aku seolah olah mengontrol pikiran mereka untuk mengikuti keinginan ku. pada suatu saat aku pernah mempermainkan lelaki dengan cara yang parah yaitu ada lelaki yang menyatakan cintanya kepada ku tetapi aku hanya bilang "lo tau diri nggak sih?, emang lo pantes sama gue?" lelaki itu langsung sakit hati dan menangis, aku langsung meninggalkan dia tanpa kata kata lagi. aku tidak suka dengan siapapun waktu itu

SMP sudah berlalu aku sudah SMA sekarang, penampilan ku dan perilaku ku tidak mempengaruhi kecerdasan ku sehingga aku masuk ke SMA favorit yang aku inginkan. aku mengharapkan korban korban ku di SMA. di SMA ku ternyata banyak sainganku sehingga aku harus mempercantik diri lebih dan lebih lagi. banyak lelaki yang tertarik kepada ku saat itu sehingga banyak mendekatiku tetapi kali ini aku tidak mau mendekati lelaki siapapun. Pada suatu saat aku ke kantin bersama teman teman ku, aku melihat sosok yang mengalihkan duniaku yaitu kakak kelas bernama Harley, aku sangat terpesona oleh dia, aku terus memandang dia sampai sampai dia melihat ke arahku, aku langsung malu tetapi aku ingin sekali.

Saat ulangan tengah semester, aku kaget sekali bahwa yang menjadi kakak kelas sebangku dengan ku adalah kak Harley, aku sangat senang dan gugup, aku sampai sampai kebingungan dalam mengerjakan soal karena aku gugup di samping dia, hasilnya ulangan tengah semester ku banyak yang tidak tuntas. Aku memikirkan mengapa kak Harley sangat dingin kepadaku atau ke orang lain, aku hanya bisa menunggu waktu untuk menjawab.

Suatu saat aku ingin bertemu kak Harley sepulang sekolah tetapi aku melihat perempuan lain bersama dia, aku hanya ingin bilang bahwa aku ingin belajar fisika dengan dia karena dia terkenal pintar dalam bidang fisika tetapi aku sangat malu bahkan didampingi oleh teman temanku, karena aku sangat malu aku cuma sempat menyapa dia tetapi perempuan lain itu aku dengar setelah aku menyapa kak Harley dia berkata "ih ngapain sih ini adek kelas!" aku merasakan cemburu pada perempuan itu, aku sangat sakit hati telah diejek seperti itu.

Aku mencari cara untuk mendekati kak Harley dengan cara apapun, akhirnya aku mendapatkan nomor telponnya, aku langsung memberikan sms kepada kak Harley dengan sapaan singkat, tak lama dia membalas dengan cepat dan bertanya siapa, aku memperkenalkan diri kepada dia dan ingin belajar fisika bersama dia, kak Harley setuju untuk belajar fisika bersama aku, aku sangat senang, aku bertanya lagi kepada kak Harley, siapa perempuan yang bersama dia saat aku dan dia bertemu, dia menjawab kak Shafa yaitu temen perempuannya dia bukan pacarnya, aku sangat senang mendengarnya bahwa kak Harley dan kak Shafa tidak ada hubungan apa apa.

Lama kelamaan aku dan kak Harley semakin dekat sampai sampai kak Harley tidak dekat lagi dengan kak Shafa, kak Harley akhirnya memberitahuku bahwa kak Shafa dan aku mempunyai kesamaan yaitu satu SMP, dia memberitahuku bahwa kak Shafa berkata kepada dia yaitu aku adalah cewek yang baik, pintar, sholehah dan rajin, aku tidak yakin kak Shafa berkata seperti itu kepada kak Harley karena yang dikatakan Kak Shafa tidak menggambarkan aku saat SMP tetapi tidak masalah jika kak Harley percaya kepadaku seperti itu.

Saat 3 bulan berlalu kak Harley tidak menyatakan suka ataupun cintanya kepada ku, aku berpikir apakah dia malu untuk menyatakan perasaannya kepadaku maka aku tidak punya pilihan lain selain aku yang menyatakan perasaannya lebih dulu. Kak Harley kaget dan langsung berkata "aku hanya menganggapmu hanya adik kelas, terima kasih telah menyukaiku tetapi aku menyukai kak Shafa" aku sangat sedih untuk mendengarnya dan langsung menangis, aku berpikir apakah yang kak Shafa mengatakan kepada kak Harley yang sebenarnya saat aku SMP, lalu aku sangat sakit hati bahwa yang aku inginkan tidak terjadi.

Aku kembali ke perilaku ku saat SMP dulu yaitu mempermainkan lelaki seperti mainan, semakin aku mengingat kak Harley menyukai kak Shafa maka semakin sering aku mempermainkan lelaki dengan seenak ku. Make up yang mahal dan parfum yang harum selalu aku pakai untuk ke sekolah setiap hari. Aku sangat dendam kepada lelaki manapun. Sampai sampai pada saat praktek kimia aku duduk berada paling jauh dari pintu keluar, tiba tiba tabung reaksi yang aku bakar dengan pembakar spirtu tidak sengaja meledak dan menumpahkan zatnya kemataku, mataku sangat perih dan tidak sengaja aku menyentuh pembakar spirtus, tangan ku terlebih dahulu terbakar begitu cepat karena aku selalu memakai parfum mahal di tangan dan badan ku, lalu api menjalar ke tubuhku hingga ke seluruh wajahku karena aku selalu memakai make up jadi wajahku mudah terbakar oleh api. Teman teman sekelasku ingin sekali menolong ku tetapi mereka sangat takut untuk terbakar juga jadi mereka hanya bisa melihatku terbakar, Guruku yang berhasil menolong ku untuk memadamkan api di tubuh ku dengan pemadam api ringan. Seingatku aku dibawa langsung ke rumah sakit dekat rumah ku dan seperti saat ini keadaanku

Akhirnya aku seperti ini memiliki tubuh yang terbakar, wajah yang terbakar dan beberapa indraku yang tidak berfungsi, tidak seperti aku yang dulu. Aku terlambat untuk menyadari bahwa aku sendiri yang merubah diriku seperti ini, ini salahku, aku harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan selama ini. Tiba tiba aku kaget dengan suara kak Harley dan kak Shafa yang menjenguk aku di rumah sakit, aku ingin sekali melihat wajah kak Harley untuk terakhir kalinya tetapi aku tidak bisa karena mata ku terbakar akibatnya mataku tidak bisa melihat dan menyapa kak Harley untuk yang terakhir kalinya tetapi aku tidak bisa karena mulutku terbakar akibatnya saraf di mulutku bermasalah dan aku tidak bisa berkata apa apa. Aku sangat sedih dengan keadaanku seperti ini bagaikan barang yang tidak berguna. Aku mengambil hikmah dari kehidupanku ini yaitu "Kita tidak boleh berubah untuk terpengaruh oleh cobaan yang kita hadapi, yang hanya bisa kita lakukan adalah bersabar"

Taufan Kurniatama

Komentar